Tampilkan postingan dengan label Kanker. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kanker. Tampilkan semua postingan

Cara Mengobati Kanker Otak: 3 Metode Umum

Cara mengobati kanker otak dibedakan berdasarkan beberapa faktor, seperti: usia seseorang, kondisi kesehatan secara umum, dan ukuran – lokasi – serta jenis tumornya.

Anda dan orang yang anda cintai pasti akan memiliki banyak pertanyaan terkait kanker otak, metode pengobatan, efek samping pengobatan, dan cara perawatan jangka panjangnya. Dan sumber terbaik untuk mendapatkan segala informasi tersebut adalah tim kesehatan yang merawat anda (orang kesayangan anda). Jadi jangan pernah ragu untuk menanyakan semua yang ingin anda ketahui.

3 cara mengobati kanker otak yang umum dilakukan

Sekilas Tentang Pengobatan Kanker Otak

Cara pengobatan kanker otak biasanya sangat kompleks. Umumnya akan melibatkan beberapa konsultasi dengan dokter yang berbeda-beda.

  • Tim akan terdiri dari dokter ahli bedah saraf (spesialis otak dan sistem saraf), ahli onkologi, radiasi onkologi (dokter yang melakukan terapi radiasi), dan dokter yang menangani kesehatan secara umum.
  • Jika diperlukan, maka tim masih akan bertambah – termasuk diantaranya: ahli gizi, pendamping sosial, ahli terapi fisik, dan mungkin beberapa tenaga ahli lainnya.
  • Protokol perawatannya sangat bervariasi – disesuaikan dengan lokasi tumor, ukuran dan jenisnya, usia pasien, dan masalah medis tambahan yang mungkin dimiliki oleh pasien.
Langkah pengobatan kanker otak yang paling banyak digunakan adalah dengan prosedur operasi, terapi radiasi, dan kemoterapi. Dalam kebanyakan kasus, biasanya lebih dari satu cara yang akan digunakan.

Operasi Kanker Otak


Kebanyakan orang yang memiliki tumor otak akan menjalani operasi.

  • Tujuan dari pembedahan yaitu untuk memastikan bahwa kelainan yang terlihat saat pengujian adalah memang benar-benar tumor. Setelah dipastikan, maka langkah selanjutnya adalah upaya untuk mengangkat tumor tersebut.
  • Jika tumor tidak dapat diangkat, maka ahli bedah akan mengambil sampel untuk mengindentifikasi jenis dari tumor tersebut.
  • Dalam beberapa kasus (kebanyakan untuk tumor jinak), berbagai gejala terkait kanker otak dapat benar-benar disembuhkan dengan operasi pengangkatan tumor. Bila memang memungkinkan, maka ahli bedah saraf akan mencoba untuk mengangkat semua tumor yang ada.

Pasien mungkin akan menjalani beberapa perawatan dan prosedur sebelum operasi, antara lain:

  • Pemberian obat steroid, seperti deksametason (Decadron) – tujuannya untuk mengurangi pembengkakan.
  • Pemberian obat antikonvulsan – tujuannya untuk mengurangi atau mencegah kejang.
  • Jika pasien memiliki kelebihan cairan serebrospinal yang terkumpul di sekitar otak, maka tabung plastik tipis (yang disebut shunt) akan digunakan untuk mengalirkan cairan tersebut. Salah satu ujung shunt akan ditempatkan dalam rongga dimana cairan terkumpul, dan ujung lainnya akan ditempatkan di bawah kulit pada bagian tubuh lainnya. Ini akan membuat cairan akan mengalir dari otak ke bagian yang telah ditentukan – agar mudah untuk dihilangkan.


Terapi Radiasi Untuk Kanker Otak


Terapi radiasi atau juga biasa disebut radioterapi adalah penggunaan sinar berenergi tinggi untuk membunuh sel tumor, sehingga dapat menghentikan pertumbuhan dan perkembang-biakkannya.

  • Terapi radiasi dapat digunakan untuk orang-orang yang tidak bisa menjalani prosedur operasi. Atau dalam kasus lain, ini digunakan setelah operasi untuk membunuh sel tumor yang mungkin masih tersisa.
  • Terapi radiasi adalah terapi yang bersifat lokal. Dengan kata lain, prosedur ini hanya akan memberikan efek pada daerah yang diterapi, sehingga sel-sel tubuh lainnya atau bahkan sel-sel otak lainnya tidak akan terganggu.

pengobatan kanker otak dengan terapi radiasi

Radiasi dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut ini:

  • Radiasi eksternal dengan menggunakan sinar radiasi berenergi tinggi yang ditargetkan pada daerah tumor. Sinar radiasi akan berjalan melalui kulit, tengkorak, jaringan otak yang sehat dan jaringan lainnya hingga mencapai lokasi tumor. Perawatan biasanya dilakukan lima kali dalam seminggu dengan jumlah waktu tertentu, umumnya setiap terapi hanya memerlukan beberapa menit.
  • Radiasi internal atau implan dengan menggunakan kapsul radioaktif kecil yang ditempatkan di dalam tumor itu sendiri. Radiasi yang dipancarkan dari kapsul akan menghancurkan tumor. Radioaktivitas dari kapsul tersebut akan menurun sedikit demi sedikit setiap harinya, sesuai dengan dosis yang telah dikalkulasi secara cermat. Untuk menjalani prosedur ini, pasien diharuskan menginap di rumah sakit selama beberapa hari.
  • Stereotactic radiosurgery atau kadang-kadang disebut sebagai teknik bedah tanpa pisau, walaupun ini sama sekali tidak melibatkan prosedur operasi. Terapi ini untuk menghancurkan tumor otak tanpa perlu membuka tengkorak. CT Scan atau MRI digunakan untuk menentukan lokasi tumor yang tepat di dalam otak, lalu sebuah sinar radiasi berenergi tinggi dengan dosis besar akan diarahkan ke tumor dari sudut yang berbeda. Radiasi ini akan menghancurkan tumor. Kelebihan dari teknik ini adalah memiliki lebih sedikit komplikasi dibandingkan operasi, dan waktu pemulihan yang lebih singkat.

Kemoterapi (Obat) Untuk Kanker Otak


Jika anda memiliki pertanyaan, “Adakah obat kanker otak yang cukup kuat untuk mematikan sel tumor?”, maka kemoterapi ini adalah jawabannya.

Kemoterapi adalah langkah penggunaan obat-obatan yang kuat untuk membunuh sel tumor.

  • Bisa menggunakan satu obat atau kombinasi dari beberapa obat.
  • Ada yang dikonsumsi melalui mulut atau diberikan melalui infus. Beberapa obat ada yang diberikan melalui shunt yang diletakkan untuk mengalirkan kelebihan cairan dari otak.
  • Kemoterapi biasanya diberikan dalam periode, dimana dalam 1 periode terdiri dari masa perawatan intensif yang singkat – diikuti dengan masa istirahat – lalu masa pemulihan. Masing-masing periode biasanya berlangsung dalam beberapa minggu.
  • Kebanyakan pengobatan dirancang dalam dua sampai empat periode untuk selesai. Kemudian ada masa jeda untuk melihat bagaimana reaksi tumor terhadap kemoterapi.
Efek samping dari obat kemoterapi penyakit kanker otak ini sudah sangat umum diketahui. Beberapa orang sangat sulit untuk dapat mentolerirnya. Efek samping meliputi mual dan muntah, sariawan pada mulut, hilangnya nafsu makan, kerontokkan rambut, dan lain-lain. Beberapanya dapat diatasi atau ditangkal dengan penggunaan obat.

Yang sebelumnya:
Langkah Diagnosa dan Pemeriksaan Kanker Otak

Referensi :



Bantu saya untuk men-share artikel di atas agar lebih banyak orang yang membaca dan mengetahuinya. Terima kasih...

Cara Mendiagnosis Kanker Otak: Pemeriksaan dan Tes

Melihat hasil wawancara medis dan tes fisik anda adalah salah satu cara mendiagnosis kanker otak yang dipakai penyedia layanan kesehatan (dokter) anda - untuk mengetahui apakah anda memiliki masalah pada bagian otak atau batang otak.

Dalam kebanyakan kasus, anda akan menjalani CT scan otak. Tes ini seperti layaknya X-ray, namun menunjukkan data yang lebih detail dalam bentuk tiga dimensi. Biasanya, pewarna tidak berbahaya akan disuntikkan ke dalam aliran darah anda untuk meminimalisir kelainan pada hasil scan.

cara mendiagnosis, pemeriksaan, dan tes kanker otak

Namun jika pasien memang dicurigai memiliki tumor otak, maka MRI scan lebih sering dipilih untuk digunakan dibandingkan CT scan.

Hal ini karena MRI memiliki sensitivitas yang lebih tinggi dalam mendeteksi keberadaan atau perubahan pada tumor. Meski begitu, hingga saat ini masih banyak institusi kesehatan yang tetap menggunakan CT scan untuk melakukan tes diagnostik pertama.

Sedangkan X-Ray pada tengkorak tidak lagi dipakai secara luas untuk mendiagnosa kanker otak.

Orang yang menderita kanker otak seringkali memiliki masalah medis lainnya, oleh karena itu - tes laboratorium secara rutin mungkin diperlukan. Beberapa diantaranya meliputi analisa darah, elektrolit, tes fungsi hati, dan profil koagulasi darah.

Jika telah terjadi perubahan besar pada status mental anda, maka tes darah atau urin dapat saja dilakukan untuk mendeteksi penggunaan obat-obatan.


Langkah Pemeriksaan Kanker Otak


Jika hasil scan anda menunjukkan adanya tumor otak, maka anda akan dirujuk ke seorang dokter spesialis kanker, atau biasa juga disebut ahli onkologi. Namun jika di daerah sekitar tempat tinggal (kota) anda ada seorang spesialis tumor otak - biasa juga disebut neuro-onkologi, maka anda harus dirujuk ke sana.

Langkah berikutnya dalam mendiagnosis kanker otak adalah mengkonfirmasi jika anda memang benar memiliki kanker. Biasanya hal ini dilakukan dengan cara mengambil dan menguji sampel tumor, langkah ini disebut dengan biopsi:

  • Teknik yang paling umum digunakan untuk melakukan biopsi adalah dengan jalan operasi. Tengkorak akan dibuka, biasanya dilakukan dengan tujuan untuk mengangkat seluruh tumor, jika hal tersebut dimungkinkan. Biopsi kemudian dilakukan dari sampel tumor tersebut.
  • Jika ahli bedah tidak mampu untuk mengangkat keseluruhan tumor, maka yang sebisanya saja akan diangkat, walau itu hanya sebagian kecil.
  • Pada beberapa kasus, biopsi tetap mungkin untuk dilakukan tanpa perlu untuk membuka tengkorak. Lokasi yang tepat dari tumor dalam otak ditentukan dengan menggunakan CT scan atau MRI, dan tengkorak tetap dibiarkan pada bingkainya. Kemudian lubang kecil dibuat di atas tengkorak dan jarum dimasukkan melalui lubang tersebut ke area tumor. Jarum akan mengumpulkan biopsi dan mengangkat sebanyak mungkin yang bisa dilakukan. Teknik ini disebut stereotaxis, atau stereotactic brain biopsy.
  • Biopsi diteliti di bawah mikroskop oleh seorang ahli patologi (dokter yang memiliki spesialisasi dalam mendiagnosis suatu penyakit dengan cara melihat sel dan jaringan).

Berikutnya baca:

Yang sebelumnya:

Referensi:



Bantu saya untuk men-share artikel di atas agar lebih banyak orang yang membaca dan mengetahuinya. Terima kasih...

Gejala Kanker Otak: Tanda Awal dan Ciri-Cirinya

Tidak semua kanker otak menimbulkan gejala tertentu, beberapa diantaranya (seperti tumor kelenjar pituitari) seringkali tidak diketahui hingga setelah kematian. Gejala kanker otak diketahui cukup banyak, dan itu tidak spesifik hanya untuk mereka yang memiliki tumor di otaknya.

Dengan kata lain, gejala tersebut bisa jadi sama dengan banyak penyakit lainnya. Satu-satunya cara untuk memastikan apakah itu memang benar tanda-tanda kanker otak atau karena masalah kesehatan lainnya adalah dengan menjalani tes diagnostik.

gejala dan tanda-tanda awal kanker otak

Beberapa gejala dapat muncul karena:

  • Tumor menekan atau menggeser bagian tertentu dari otak, sehingga bagian otak tersebut tidak dapat berfungsi secara normal.
  • Pembengkakan di dalam otak yang disebabkan oleh tumor atau peradangan di sekitarnya.

Gejala penyakit kanker otak primer dan metastasis sangat mirip atau serupa. Dan berikut ini gejala awal kanker otak yang paling umum diketahui:

  • Sakit kepala
  • Merasa lemah tak bertenaga
  • Merasa canggung
  • Kesulitan berjalan
  • Mengalami kejang

Sedangkan tanda-tanda dan ciri-ciri kanker otak yang tidak terlalu spesifik lainnya meliputi:

  • Status mental yang berubah-ubah – perubahan pada  konsentrasi, daya ingat, perhatian, atau tingkat kewaspadaan
  • Mual dan muntah
  • Merasakan kelainan pada penglihatan
  • Kesulitan saat berbicara
  • Perubahan bertahap pada kapasitas intelektual dan emosional

Pada banyak kasus, kemunculan gejala-gejala kanker otak ini sangat bertahap dan seringkali kurang diperhatikan, baik oleh si penderita itu sendiri maupun anggota keluarganya. Namun terkadang tanda-tanda tersebut muncul secara cepat, dimana pada sebagian orang – mereka bertingkah seolah-olah tengah mengalami stroke.


Gejala-Gejala Terkait Kanker Otak Yang Perlu Diwaspadai


Segera hubungi atau konsultasi dengan penyedia layanan kesehatan anda jika mengalami salah satu dari beberapa gejala berikut ini:

  • Muntah terus-menerus yang tidak diketahui penyebabnya
  • Penglihatan ganda atau pandangan menjadi buram tanpa sebab yang jelas, terutama jika hanya pada satu sisi mata
  • Merasa lesu atau selalu mengantuk
  • Sering kejang pada bagian tubuh tertentu yang tidak pernah dialami sebelumnya
  • Rasa sakit kepala yang berbeda dari biasanya

Meskipun sakit kepala dianggap merupakan gejala umum dari kanker otak, hal tersebut mungkin saja tidak akan muncul hingga sampai tahap akhir dari perkembangan penyakit. Jika terjadi perubahan yang signifikan pada pola sakit kepala dari yang biasanya anda derita, maka sebaiknya anda segera pergi ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan.

Jika anda memiliki tumor otak yang telah diidentifikasi, maka setiap muncul gejala baru apapun, atau relatif tiba-tiba, atau cepat memburuk, maka segera datangi UGD Rumah Sakit terdekat. Perhatikan beberapa ciri-ciri penderita kanker otak berikut ini:

  • Kejang
  • Rasa kantuk yang berlebihan, selalu lupa, atau tidak mampu untuk berkonsentrasi
  • Perubahan visual atau masalah sensorik lainnya
  • Kesulitan untuk berbicara atau mengekspresikan diri
  • Terjadi perubahan perilaku atau kepribadian
  • Sering canggung atau kesulitan berjalan
  • Mual dan muntah-muntah (terutama pada orang-orang setengah baya atau lebih tua)
  • Demam yang muncul tiba-tiba, terutama setelah kemoterapi

Selanjutnya baca:
Yang sebelumnya:

Referensi:



Bantu saya untuk men-share artikel di atas agar lebih banyak orang yang membaca dan mengetahuinya. Terima kasih...

Penyebab Kanker Otak: Faktor Yang Diwaspadai

Dalam kebanyakan kasus yang terjadi, penyebab kanker otak atau yang secara umum lebih sering disebut sebagai tumor otak oleh dokter hampir tidak diketahui secara pasti. Yang pasti penyakit kanker otak tidak menular, dan penelitian juga telah mengungkapkan sejumlah faktor yang diketahui dapat meningkatkan resiko munculnya tumor di otak kita.

Kasus tumor otak relatif jarang. Hanya sedikit sekali dari populasi manusia di dunia yang didiagnosis memiliki tumor yang muncul di otak, atau pada sistem saraf pusat (SSP) lainnya, atau juga di dalam tengkorak (tempurung kepala).

Sekitar setengah dari mereka dikatakan menderita kanker otak (tumor otak ganas). Sedangkan sisanya memiliki tumor jinak yang bersifat non kanker, atau tumor yang belum bisa dikonfirmasi apakah akan berkembang menjadi kanker atau tidak. Hal ini biasanya karena tumor berada di daerah otak atau SSP yang terlalu sulit untuk diambil sampelnya (biopsi) sebagai landasan dokter dalam membuat diagnosis.

penyebab kanker otak yang perlu diwaspadai

Tumor otak yang bersifat kanker lebih umum terjadi pada pria daripada wanita. Sedangkan tumor otak non-kanker dan tumor yang tidak dapat didiagnosis lebih umum dialami oleh wanita.

Penyebab Utama Kanker Otak


Umur

Setiap orang memang bisa terkena tumor otak pada usia berapa pun. Namun secara umum, resiko memiliki tumor otak akan meningkat seiring bertambahnya usia.

Walau begitu, jenis tumor otak sendiri ada banyak, dan beberapa diantaranya lebih umum dialami oleh mereka yang berada di usia  dewasa. Dibandingkan pada tahun 70-an, saat ini sudah lebih banyak kasus tumor otak yang berhasil didiagnosis. Hal ini karena kemajuan ilmu dan teknologi kedokteran saat ini, sehingga semakin banyak data mengenai tumor otak yang berhasil dikumpulkan.

Berdasarkan data, diketahui sekitar 400 anak-anak (di bawah usia 15 tahun) yang terdiagnosa memiliki tumor otak setiap tahunnya di Inggris, jadi bisa dikatakan cukup langka. Namun walau begitu, kanker otak adalah 1 dari 2 jenis kanker yang paling umum diderita oleh anak-anak.

Sedangkan untuk data kasus tumor (kanker) otak pada anak-anak di Indonesia, blog Otak Super tidak dapat menemukan datanya. Bahkan di situs resmi Kementerian Kesehatan RI juga tidak tercantum. Namun berdasarkan data dari beberapa Rumah Sakit besar di Indonesia, diperkirakan jumlah penderita tumor otak pada anak-anak di Indonesia sekitar 3 kali lipat lebih banyak daripada di Inggris.

Radiasi Medis

Paparan radiasi adalah faktor resiko yang cukup tinggi yang diketahui dapat menyebabkan kanker otak. Jenis tumor otak meningioma dan (yang sedikit lebih tingkat lanjut) glioma – bersifat kanker, lebih umum terjadi pada orang yang pernah menjalani radioterapi (CT Scan atau X-Ray di kepala).

Namun begitu, perlu untuk diingat bahwa X-ray dan CT scan juga sangat penting untuk mendiagnosis suatu penyakit, jadi anda bisa mendapatkan perawatan yang tepat. Dokter anda pasti akan menjaga paparan radiasi medis serendah mungkin saat melakukannya.

Kanker Sebelumnya

Orang-orang yang pernah memiliki kanker pada saat anak-anak memiliki resiko lebih tinggi untuk terkena tumor otak di kemudian hari. Mereka yang pernah terkena leukemia atau limfoma non-Hodgkin saat usia dewasa juga memiliki resiko yang tinggi.

Terdapat beberapa bukti yang menunjukkan adanya peningkatan resiko tumor otak pada orang dewasa yang menderita kanker jenis lainnya, tapi ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasikannya. Peningkatan resiko terkena tumor otak mungkin disebabkan oleh pengobatan kanker sebelumnya, seperti radioterapi di kepala.

Pemberian obat kanker methotrexate pada cairan di sekitar sumsum tulang (intrathecal methotrexate) untuk pengobatan leukemia juga menunjukkan peningkatan resiko tumor otak. Namun begitu, penting untuk diingat bahwa peningkatan resiko terkena tumor otak akibat pengobatan kanker adalah lebih kecil dibandingkan resiko tidak melakukan perawatan untuk penyakit kanker yang diderita.


Faktor Genetik dan Garis Keturunan

Sebagian kecil dari tumor otak diketahui berhubungan dengan kondisi genetik seseorang. Orang yang memiliki salah satu dari sindrom langka ini mempunyai resiko lebih tinggi untuk terkena tumor otak. Sindrom ini menyebabkan sejumlah masalah medis yang berbeda, dan anda mungkin dapat melihat jika ada salah satu dari berikut ini diderita oleh keluarga anda:

  • Neurofibromatosis tipe 1 dan 2
  • Tuberous sclerosis
  • Sindrom Li-Fraumeni
  • Sindrom von Hippel-Lindau
  • Sindrom Turner
  • Sindrom Turcot
  • Sindrom Gorlin
Jika anda memiliki orang tua, saudara laki-laki, atau saudara perempuan yang didiagnosa menderita tumor otak, maka resiko anda untuk terkena juga lebih tinggi daripada orang lainnya.

Kondisi Medis Lainnya dan Obat-Obatan

Orang dengan HIV atau Aids memiliki sekitar dua kali lipat resiko didiagnosa menderita tumor otak dibandingkan dengan populasi masyarakat umum.

Wanita pada masa Post Menopause yang menjalani terapi penggantian hormon (TPH) mungkin memiliki sedikit peningkatan resiko terkena meningioma dibandingkan dengan wanita yang tidak pernah menjalani TPH. Wanita yang menggunakan kontrasepsi oral juga mungkin memiliki resiko lebih tinggi terhadap meningioma, namun penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengkonfirmasi hal ini.

Ukuran Tubuh dan Latihan

Memiliki kelebihan berat badan (punya ukuran pinggang yang lebih lebar atau indeks massa tubuh lebih besar – IMB) memberikan resiko sedikit lebih tinggi untuk terkena meningioma daripada mereka yang bertubuh lebih kecil. Namun kelebihan berat badan diketahui tidak mempengaruhi resiko untuk terkena glioma.

Anak-anak yang beratnya 4kg atau lebih pada saat lahir memiliki resiko lebih kecil untuk terkena beberapa jenis tumor otak dibandingkan dengan bayi yang lahir dengan bobot lebih ringan.

Penelitian yang melihat hubungan antara makanan dan minum dengan resiko tumor otak sepertinya kurang cukup diakui. Hal ini karena kasus tumor otak relatif jarang terjadi, sehingga mengukur pola diet yang akurat tentunya sangat sulit. Orang-orang yang aktif secara fisik sangat mungkin untuk mengurangi resiko terkena tumor otak, namun bukti-bukti yang ada masih bercampur.

Faktor Lain Yang Menyebabkan Kanker Otak


Para peneliti telah mencoba melihat faktor-faktor lain yang memungkinkan untuk meningkatkan kemungkinan seseorang terkena tumor (kanker) otak, antara lain:

  • Kabel Listrik: Beberapa penelitian telah mencoba mengetahui apakah tinggal di dekat kabel listrik meningkatkan resiko tumor otak, tetapi sampai saat ini mereka belum menemukan bukti peningkatan resiko.
  • Telpon Seluler: Penelitian masih berjalan menyelidiki ponsel-ponsel untuk melihat seberapa banyak radiasi tingkat rendah (bebas ion) yang mereka hasilkan. Dari bukti sejauh ini masih belum bisa disimpulkan jika ponsel dapat menimbulkan masalah kesehatan. Walau ada kekhawatiran khusus mengenai ponsel yang menyebabkan tumor otak, namun bukti kuat belum ditemukan.
  • Pewarna Rambut: Menurut penelitian terbaru, menggunakan pewarna atau cat rambut mungkin dapat meningkatkan resiko seseorang memiliki tumor otak.
  • Rokok dan Alkohol: Masih belum jelas apakah merokok mempengaruhi resiko seseorang untuk terkena tumor otak. Tetapi beberapa penelitian telah menunjukkan bukti peningkatan resiko untuk beberapa jenis tumor otak. Sedangkan minum alkohol tampaknya tidak mempengaruhi kemungkinan seseorang untuk menderita tumor otak.

Berikutnya baca:
Yang sebelumnya:
Referensi:



Bantu saya untuk men-share artikel di atas agar lebih banyak orang yang membaca dan mengetahuinya. Terima kasih...

Kanker Otak: Definisi Lengkap

Kanker otak adalah sebuah penyakit di mana sel-sel kanker ganas (malignant) muncul pada jaringan otak. Sel-sel kanker tersebut berkembang dan membentuk massa jaringan kanker (tumor) yang mengganggu fungsi otak dalam mengontrol otot, merasakan sesuatu, daya ingat, dan fungsi tubuh normal lainnya.

Tumor yang terbentuk dari sel-sel kanker disebut dengan tumor ganas, dan yang terbentuk dari sebagian besar bukan sel kanker disebut sebagai tumor jinak.

definisi penyakit kanker otak secara lengkap

Sel-sel kanker yang berkembang dari jaringan otak disebut dengan tumor otak primer, sedangkan tumor yang tersebar dari bagian tubuh lain ke otak disebut dengan tumor otak metastasis atau sekunder.

Berdasarkan data  statistik yang dikeluarkan oleh National Cancer Institute (NCI) dan American Cancer Society, kasus kanker otak diketahui jarang terjadi, diperkirakan ada sekitar 23.000 kasus baru setiap tahun-nya, dan 13.000 diantaranya berakhir dengan kematian.

Apa Itu Kanker Otak dan Tumor Otak?


Tidak semua penyakit tumor otak dapat disamakan, bahkan walaupun itu berkembang dari jenis jaringan otak yang sama. Tumor dibedakan menjadi 4 tingkatan berdasarkan pengamatan dari sel-sel tumor secara mikroskopis. Tingkatan ini juga memberikan informasi mengenai keganasan (tingkat pertumbuhan) dari sel tumor.


Berikut ini pembagian dari tingkatan pada tumor otak:

  • Tumor otak tingkat 1: Jaringan sel jinak. Sel-sel terlihat hampir seperti sel-sel otak normal, dan mereka tumbuh perlahan-lahan.
  • Tumor otak tingkat 2: Jaringan sel ganas. Sel-sel terlihat tidak terlalu normal seperti pada sel-sel tumor otak stadium 1.
  • Tumor otak tingkat 3: Jaringan ganas memiliki sel-sel yang terlihat sangat berbeda dari sel normal. Sel-sel abnormal tersebut tumbuh secara aktif dan memiliki penampilan yang jelas terlihat tidak normal (anaplastik).
  • Tumor otak tingkat 4: Jaringan ganas memiliki sel-sel yang terlihat paling abnormal dan cenderung untuk tumbuh dengan cepat.

Tumor otak primer umumnya diberi nama (sebutan) berdasarkan dari jenis jaringan otak dimana mereka awalnya berkembang. Jenis-jenis tumor otak itu antara lain adalah glioma, meningioma, adenoma hipofisis, vestibular schwannomas, dan tumor neuroectodermal primitif (medulloblastomas).

Glioma sendiri terdiri dari beberapa sub-tipe meliputi astrocytomas, oligodendrogliomas, ependymomas, dan papillomas pleksus koroid.

Saat tingkatan dalam tumor otak digabungkan dengan nama jenis-jenis tumor, itu akan membuat seorang dokter dapat lebih baik memahami tingkat keparahan dari kanker otak. Misalnya, tingkat 3 (anaplastik) glioma adalah tumor agresif, sedangkan akustik neuroma adalah tumor jinak tingkat 1.

Namun walaupun begitu, tumor jinak juga dapat menyebabkan masalah yang serius jika tumbuh cukup besar dan menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial, atau menghalangi struktur pembuluh darah, atau juga aliran cairan serebrospinal.

Lebih lanjut lagi, tumor yang sudah berkembang menjadi kanker otak juga dibagi dalam beberapa tahap, menggunakan istilah stadium (memberi gambaran akan eksistensi sel kanker) berdasarkan tipe sel dan tingkatannya.

Kanker otak jarang menyebar ke organ tubuh lainnya, tidak seperti jenis kanker lain seperti kanker payudara atau paru-paru, yang dibagi menggunakan sebutan TMN stadium - berdasarkan pada lokasi dan penyebaran sel kanker.

Secara umum, tahapan kanker berkisar dari 0 sampai 4 (kanker stadium 1, kanker stadium 2, kanker stadium 3, dan kanker stadium 4). Tahap stadium 4 mengindikasikan jika sel kanker telah menyebar ke organ lainnya (stadium tertinggi).

Selanjutnya baca:

Referensi:



Bantu saya untuk men-share artikel di atas agar lebih banyak orang yang membaca dan mengetahuinya. Terima kasih...