Para peneliti di seluruh dunia sepakat bahwa penyebab alzheimer pada kebanyakan orang adalah kombinasi dari faktor genetik (keturunan), gaya hidup, dan faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi otak dari waktu ke waktu.
Berdasarkan data, penyebab penyakit alzheimer yang diakibatkan oleh perubahan genetik tertentu yang hampir pasti membuat seseorang akan menderita alzheimer diketahui tidak lebih dari 5%.
Walaupun hal-hal yang menyebabkan seseorang terkena alzheimer ini belum sepenuhnya dapat dipahami, namun akibat yang ditimbulkan penyakit ini pada otak sudah sangat jelas sekali.
Penyakit Alzheimer merusak dan membunuh sel-sel otak. Otak yang terkena Alzheimer memiliki jumlah sel dan koneksi yang lebih sedikit di antara sel-sel yang masih hidup jika dibandingkan dengan otak yang sehat.
Dan dengan semakin banyaknya sel-sel otak yang mati, maka Alzheimer menyebabkan terjadinya penyusutan otak yang signifikan. Saat dokter memeriksa jaringan otak yang terkena Alzheimer di bawah mikroskop, maka mereka akan melihat dua jenis kelainan yang merupakan tanda dari penyakit ini:
- Plak. Gumpalan protein yang disebut beta-amiloid ini dapat merusak dan menghancurkan sel-sel otak dalam beberapa cara, termasuk mengganggu komunikasi antar sel-sel otak. Meskipun penyebab utama dari matinya sel-sel otak pada penderita Alzheimer belum diketahui, namun keberadaan beta-amiloid di luar sel-sel otak dianggap sebagai penyebab utamanya.
- Kusut. Sel-sel otak sangat tergantung pada dukungan internal dan sistem transportasi yang membawa semua nutrisi dan bahan-bahan penting untuk membuatnya berumur panjang. Sistem ini memerlukan struktur dan fungsi protein yang normal – disebut dengan tau.
- Pada otak penderita Alzheimer, benang protein tau dalam sel-sel otak ini terlihat kusut dan abnormal – menyebabkan terjadinya kegagalan sistem transportasi. Kegagalan ini juga sangat terkait erat dengan terjadinya penurunan dan kematian pada sel-sel otak.
Faktor Penyebab Alzheimer: Yang Meningkatkan Resiko
Bertambahnya usia merupakan faktor resiko terbesar yang diketahui sebagai penyebab kondisi Alzheimer.
Sebagai catatan!
Alzheimer bukanlah kondisi normal yang merupakan bagian dari proses penuaan, namun resiko anda untuk terkena penyakit ini semakin meningkat setelah mencapai usia 65 tahun. Setidaknya hampir separuh dari mereka yang telah berumur diatas 85 tahun diketahui menderita alzheimer.
Orang-orang yang memiliki perubahan genetik langka – yang hampir pasti akan membuat mereka menderita penyakit ini – sudah mulai akan mengalami gejala awal alzheimer saat mereka berusia 30-an.
Genetika dan Sejarah Keturunan
Resiko anda untuk terkena Alzheimer tampaknya agak lebih tinggi jika garis keluarga terdekat diketahui menderita penyakit ini – seperti orang tua atau saudara kandung. Para ilmuwan telah mengidentifikasi perubahan langka (mutasi) pada tiga gen yang hampir pasti akan membuat seseorang terkena alzheimer, jika mereka membawa salah satu dari 3 jenis gen tersebut.
Namun penderita penyakit alzheimer yang disebabkan oleh mutasi gen ini diketahui tidak lebih dari 5%. Kebanyakan mekanisme genetika dari kondisi Alzheimer antara keluarga ini tetap tidak dapat dijelaskan. Resiko gen tertinggi yang telah diketahui oleh para peneliti sejauh ini adalah apolipoprotein e4 (APOE e4). Resiko gen lainnya telah diidentifikasi, namun kesimpulannya masih dianggap kurang meyakinkan.
Jenis Kelamin
Wanita diketahui lebih mungkin untuk menderita penyakit alzheimer daripada pria, sebagian besarnya karena kebanyakan wanita memang hidup lebih lama.
Kerusakan Kognitif Ringan
Orang yang mengalami kerusakan kognitif ringan (KKR) biasanya memiliki masalah memori atau gejala penurunan fungsi kognitif lainnya yang terlihat lebih buruk daripada yang dibayangkan pada usia mereka, namun ini tidak cukup parah untuk dapat didiagnosis sebagai demensia alzheimer.
Mereka yang menderita KKR memang memiliki peningkatan resiko – tapi bukan hal yang pasti jika kemudian mereka akan terkena demensia. Melakukan sesuatu seperti menjalani gaya hidup sehat dan strategi untuk mengimbangi kehilangan memori pada tahap ini mungkin dapat membantu untuk menunda atau mencegah perkembangan demensia.
Trauma Pada Kepala
Orang-orang yang pernah mengalami beberapa kali trauma kepala berat atau trauma kepala berulang (contohnya: petinju dan petarung bebas) diketahui memiliki resiko lebih besar untuk terkena penyakit Alzheimer.
Gaya Hidup dan Kesehatan Jantung
Memang tidak ada faktor gaya hidup yang secara meyakinkan dapat menunjukkan jika itu dapat mengurangi resiko anda terkena penyakit Alzheimer.
Namun begitu, beberapa bukti menunjukkan bahwa hal sama yang meningkatkan resiko anda untuk terkena penyakit jantung juga dapat meningkatkan kemungkinan anda mengalami Alzheimer. Hal-hal tersebut antara lain:
- Kurang berolah raga
- Merokok
- Tekanan darah tinggi
- Kolesterol darah tinggi
- Meningkatnya kadar homosistein
- Diabetes yang kurang terkontrol
- Kurang mengkonsumsi buah dan sayuran
Faktor-faktor resiko ini juga dikaitkan dengan vaskular demensia, jenis penyakit pikun yang disebabkan oleh rusaknya pembuluh darah di otak. Konsultasikan dengan dokter atau konsultan kesehatan anda untuk mengendalikan faktor-faktor diatas. Hal ini tidak saja akan membantu melindungi jantung anda, namun juga akan mengurangi resiko penyakit alzheimer dan demensia vaskular.
Faktor Yang Mengurangi Resiko Terkena Alzheimer
Selalu Belajar dan Aktif Secara Sosial
Kita tidak perlu lagi membahas tentang bahaya hilangnya ingatan anda akibat alzheimer, artikel-artikel saya lainnya mengenai penyakit ini sudah cukup banyak menerangkannya. Yang perlu diketahui adalah, bahwa penelitian telah menemukan hubungan antara selalu terlibat aktif pada kegiatan-kegiatan yang menstimulasi mental serta sosial dengan berkurangnya resiko terkena penyakit Alzheimer.
Faktor-faktor yang diketahui dapat mengurangi resiko Alzheimer meliputi:
- Tingkat pendidikan formal yang lebih tinggi
- Pekerjaan yang menstimulasi otak
- Aktifitas menyenangkan yang sekaligus menantang mental, seperti membaca, bermain game atau bermain alat musik
- Sering terlibat pada aktifitas sosial
Para ilmuwan memang belum dapat menjelaskan kaitan ini secara ilmiah. Satu teori yang paling banyak dipegang adalah, bahwa dengan menggunakan otak anda secara aktif – dapat membangun lebih banyak koneksi antar sel yang akan melindungi otak anda dari dampak perubahan yang berkaitan dengan Alzheimer.
Berikutnya baca:
Yang sebelumnya:
Referensi:
Bantu saya untuk men-share artikel di atas agar lebih banyak orang yang membaca dan mengetahuinya. Terima kasih...
2 comments
nice artikel :)
terimakasih banyak, sangat membantu sekali...
EmoticonEmoticon