Gambar Ini Dapat Menipu Otak: Anda Akan Melihatnya Berwarna

Persepsi adalah hal yang dapat berubah-ubah. Sebaik apapun indera tubuh kita dalam menjaga keberlangsungan hidup kita, tetap – mereka dapat menyesatkan dan menipu kita.

Berikut ini adalah contoh menarik yang dapat anda coba sendiri di rumah – seperti yang ditampilkan dalam 4 seri terbaru dari BBC, Colour: The Spectrum of Science.

gambar ini akan berubah menjadi berwarna

Coba nanti anda lihat video di bawah, ikuti instruksinya – dan anda akan mendapati gambar hitam-putih tersebut akan berubah menjadi gambar pemandangan yang penuh warna.

Semua hal ini berkaitan dengan sel kerucut kita, yaitu salah satu dari 2 jenis fotoreseptor yang terdapat dalam retina mata – dimana fungsinya adalah untuk menangkap warna.


Lihat Gambar Ini Berubah Menjadi Full Colour


Kita memiliki tiga jenis sel kerucut – dimana masing-masingnya sensitif terhadap panjang gelombang cahaya warna biru, hijau, dan merah. Ketika kita terpapar dengan satu warna, sel kerucut terkait warna tersebut akan terstimulasi secara berlebihan dan menjadi ‘lelah’ serta tidak responsif.

Hal ini akan membuat anda untuk sementara hanya dapat menggunakan dua jenis sel kerucut lainnya, yang akan menunjukkan lawan dari warna ‘pelengkap’ (contoh: merah vs hijau dan biru vs kuning).

Setelah beberapa detik, sel kerucut yang ‘lelah’ tadi akan kembali ‘segar’, dan anda akan mampu melihat warna itu lagi.

Klik video di bawah ini untuk membuktikannya:




Bantu saya untuk men-share artikel di atas agar lebih banyak orang yang membaca dan mengetahuinya. Terima kasih...

Cara Mendiagnosis Kanker Otak: Pemeriksaan dan Tes

Melihat hasil wawancara medis dan tes fisik anda adalah salah satu cara mendiagnosis kanker otak yang dipakai penyedia layanan kesehatan (dokter) anda - untuk mengetahui apakah anda memiliki masalah pada bagian otak atau batang otak.

Dalam kebanyakan kasus, anda akan menjalani CT scan otak. Tes ini seperti layaknya X-ray, namun menunjukkan data yang lebih detail dalam bentuk tiga dimensi. Biasanya, pewarna tidak berbahaya akan disuntikkan ke dalam aliran darah anda untuk meminimalisir kelainan pada hasil scan.

cara mendiagnosis, pemeriksaan, dan tes kanker otak

Namun jika pasien memang dicurigai memiliki tumor otak, maka MRI scan lebih sering dipilih untuk digunakan dibandingkan CT scan.

Hal ini karena MRI memiliki sensitivitas yang lebih tinggi dalam mendeteksi keberadaan atau perubahan pada tumor. Meski begitu, hingga saat ini masih banyak institusi kesehatan yang tetap menggunakan CT scan untuk melakukan tes diagnostik pertama.

Sedangkan X-Ray pada tengkorak tidak lagi dipakai secara luas untuk mendiagnosa kanker otak.

Orang yang menderita kanker otak seringkali memiliki masalah medis lainnya, oleh karena itu - tes laboratorium secara rutin mungkin diperlukan. Beberapa diantaranya meliputi analisa darah, elektrolit, tes fungsi hati, dan profil koagulasi darah.

Jika telah terjadi perubahan besar pada status mental anda, maka tes darah atau urin dapat saja dilakukan untuk mendeteksi penggunaan obat-obatan.


Langkah Pemeriksaan Kanker Otak


Jika hasil scan anda menunjukkan adanya tumor otak, maka anda akan dirujuk ke seorang dokter spesialis kanker, atau biasa juga disebut ahli onkologi. Namun jika di daerah sekitar tempat tinggal (kota) anda ada seorang spesialis tumor otak - biasa juga disebut neuro-onkologi, maka anda harus dirujuk ke sana.

Langkah berikutnya dalam mendiagnosis kanker otak adalah mengkonfirmasi jika anda memang benar memiliki kanker. Biasanya hal ini dilakukan dengan cara mengambil dan menguji sampel tumor, langkah ini disebut dengan biopsi:

  • Teknik yang paling umum digunakan untuk melakukan biopsi adalah dengan jalan operasi. Tengkorak akan dibuka, biasanya dilakukan dengan tujuan untuk mengangkat seluruh tumor, jika hal tersebut dimungkinkan. Biopsi kemudian dilakukan dari sampel tumor tersebut.
  • Jika ahli bedah tidak mampu untuk mengangkat keseluruhan tumor, maka yang sebisanya saja akan diangkat, walau itu hanya sebagian kecil.
  • Pada beberapa kasus, biopsi tetap mungkin untuk dilakukan tanpa perlu untuk membuka tengkorak. Lokasi yang tepat dari tumor dalam otak ditentukan dengan menggunakan CT scan atau MRI, dan tengkorak tetap dibiarkan pada bingkainya. Kemudian lubang kecil dibuat di atas tengkorak dan jarum dimasukkan melalui lubang tersebut ke area tumor. Jarum akan mengumpulkan biopsi dan mengangkat sebanyak mungkin yang bisa dilakukan. Teknik ini disebut stereotaxis, atau stereotactic brain biopsy.
  • Biopsi diteliti di bawah mikroskop oleh seorang ahli patologi (dokter yang memiliki spesialisasi dalam mendiagnosis suatu penyakit dengan cara melihat sel dan jaringan).

Berikutnya baca:

Yang sebelumnya:

Referensi:



Bantu saya untuk men-share artikel di atas agar lebih banyak orang yang membaca dan mengetahuinya. Terima kasih...

Otak Kanan dan Otak Kiri: Apa Fungsi Sebenarnya?

Pernahkah anda mendengar ada orang yang mengatakan jika dirinya lebih cenderung sebagai orang yang memakai otak kanan ataupun otak kiri?

Saya yakin anda sudah berkali-kali mendengar tentang hal di atas, baik melalui program televisi maupun radio – atau mungkin membacanya di berbagai buku, majalah, maupun media online.

Khususnya media online, saya yakin sebagian dari anda juga pasti sudah pernah melakukan test online untuk mengetahui apakah diri anda ber-otak kanan atau ber-otak kiri.

Mengingat begitu populernya mengenai ‘gagasan’ ini di masyarakat, mungkin apa yang akan saya sampaikan dalam artikel kali ini akan terasa sedikit mengejutkan.

Namun ini adalah faktanya:
‘Ide’ mengenai mayoritas orang terbagi menjadi dominan otak kanan ataupun otak kiri tidak lebih hanyalah salah satu dari banyaknya mitos umum tentang otak manusia.

fungsi otak kiri dan otak kanan

Apa Itu Teori Otak Kanan – Otak Kiri?


Berdasarkan teori dominasi otak kiri atau otak kanan, dikatakan bahwa setiap sisi otak mengontrol tipe cara berpikir yang berbeda. Lebih lanjut, dikatakan jika setiap orang cenderung lebih menyukai satu jenis cara berpikir dibandingkan cara berpikir lainnya.

Sebagai contoh:

  • Orang yang ber-otak kiri dikatakan lebih logis, analitis, dan objektif – sedangkan orang yang ber-otak kanan dikatakan cenderung lebih intuitif, bijaksana, dan subjektif.

Dalam ilmu psikologi, teori ini didasarkan pada apa yang dikenal sebagai lateralisasi fungsi otak.

Lalu apakah benar salah satu sisi otak mengontrol fungsi tertentu? Apakah benar orang-orang terbagi menjadi  yang ber-otak kiri atau otak kanan?


Seperti halnya yang terjadi pada banyak mitos psikologi populer, hal ini sebenarnya juga diawali dari pengamatan (penelitian) tentang otak manusia – yang kemudian menjadi menyimpang secara dramatis dan berlebihan.

Teori mengenai otak kanan – otak kiri aslinya adalah karya dari Roger W. Sperry (penerima Hadiah Nobel pada tahun 1981).

pencetus teori otak kanan dan otak kiri

Saat sedang mempelajari efek dari epilepsi, Sperry menemukan bahwa pemotongan corpus callosum (struktur yang menghubungkan dua belahan otak) bisa mengurangi atau bahkan menghilangkan kejang yang biasa dialami oleh penderita.

Tapi ini juga bukan tanpa resiko, karena pasien-pasien yang menjalani prosedur tersebut ternyata mengalami gejala lain setelah jalur komunikasi antara kedua sisi otak tersebut dipotong.

Sebagai contoh:

  • Banyak pasien – dengan otak yang telah ‘terbagi’ tersebut – tidak mampu menyebutkan nama objek yang diproses oleh sisi otak bagian kanan, tapi mereka mampu menyebutkan nama objek yang diproses oleh sisi otak bagian kiri.

Berdasarkan informasi ini Sperry lalu menyimpulkan bahwa kemampuan berbahasa dikendalikan oleh sisi otak kiri.

Namun kemudian penelitian lanjutan telah menunjukkan bahwa otak tidaklah seperti apa yang telah dipercayai oleh ilmuwan sejak dulu.

Sebagai contoh:

  • Penelitian terbaru memperlihatkan bahwa kemampuan tertentu – seperti mata pelajaran matematika – justru paling kuat saat kedua bagian otak bekerja sama.

Saat ini para ahli syaraf telah mengetahui bahwa kedua sisi otak saling bekerja sama untuk melakukan berbagai tugas, dan kedua belahan otak tersebut berkomunikasi melalui corpus collosum.

Carl Zimmer, (dalam sebuah artikel yang dimuat Discover Magazine)
"Tidak peduli seberapa lateralnya otak kita, tetap dua belah sisi masih bekerja secara bersama-sama.

Gagasan psikologi populer mengenai otak kiri dan otak kanan tidak menangkap hubungan kerjasama intim mereka.

Misalnya – hemisfer kiri mengkhususkan diri dalam memilih suara yang membentuk kata-kata dan memproses sintaks dari kata-kata, namun tidak memiliki kemampuan mutlak untuk mengolah bahasa.

Hemisfer kanan-lah yang sebenarnya lebih sensitif terhadap fitur emosional berbahasa, pengaturan untuk irama lambat saat berbicara yang membawa intonasi dan penekanan kata."
Dalam salah satu penelitian di University of Utah, lebih dari 1.000 orang dianalisis otaknya – untuk mengukur apakah mereka cenderung menggunakan salah satu sisi otak dibanding sisi yang lainnya.

Dan studi tersebut mengungkap bahwa walaupun kadang-kadang aktifitas lebih tinggi terjadi pada beberapa area penting, namun secara rata-rata – kedua sisi otak seimbang dalam menjalankan aktifitas mereka.

Dr.Jeff Anderson, pimpinan penelitian:
"Memang benar bahwa beberapa fungsi otak terjadi pada salah satu sisi otak atau sisi lainnya. Bahasa cenderung di sebelah kiri, perhatian lebih banyak di sebelah kanan. Namun itu tidak lantas membuat seseorang cenderung memiliki jaringan otak kiri atau otak kanan yang lebih kuat. Sepertinya itu lebih ditentukan oleh koneksi demi koneksi yang terjadi,”
Dan walaupun ide mengenai dominasi otak kanan / otak kiri telah berhasil dibantah secara ilmiah, namun popularitasnya ternyata masih terus berlanjut.

Seperti Apa Sebenarnya Teori Otak Kanan dan Otak Kiri Ini?


perbedaan fungsi otak kanan dengan fungsi otak kiri

Otak Kanan

Menurut teori dominasi otak kiri atau otak kanan, orang yang dominan otak kanan dikatakan sangat mahir untuk hal-hal yang bersifat ekspresif dan kreatif. Beberapa kemampuan yang populer dikaitkan dengan fungsi otak kanan meliputi:

  • Mengenali wajah
  • Mengekspresikan emosi
  • Musik
  • Membaca emosi
  • Warna
  • Gambar
  • Intuisi
  • Kreativitas

Otak Kiri

Sedangkan orang yang dominan otak kiri dikatakan mahir dalam pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan logika, bahasa, dan pemikiran analitis. Orang yang ber-otak kiri sering digambarkan lebih baik dalam:

  • Bahasa
  • Logika
  • Berpikir kritis
  • Angka
  • Penalaran

Mengapa orang-orang masih berbicara tentang teori otak kanan dan otak kiri?

Seperti telah dijelaskan di atas, para peneliti telah berhasil membuktikan bahwa teori  otak kiri / kanan hanyalah sebuah mitos. Namun tetap saja popularitasnya terus berlanjut. Mengapa?

Sayangnya banyak orang yang tidak menyadarinya jika teori tersebut telah ketinggalan jaman. Saat ini, para siswa seharusnya memang terus mempelajari teori tersebut sebagai titik penting dalam sejarah – untuk memahami bagaimana pemahaman kita tentang cara kerja otak telah berkembang dan berubah dari waktu ke waktu. Dan ini semua terjadi karena para peneliti terus mempelajari secara lebih dalam tentang bagaimana cara otak kita beroperasi.

Dan walaupun psikologi populer serta teks book pribadi terbukti terlalu memukul rata dan melebih-lebihkan hal di atas, memahami kekuatan serta kelemahan anda pada area-area otak tertentu juga dapat membantu anda mengembangkan cara tertentu dalam belajar.

Sebagai contoh:

  • Jika anda merasa mengalami kesulitan dalam mengikuti instruksi secara lisan (biasanya diasosiasikan sebagai orang ber-otak kanan), maka mungkin akan sangat bermanfaat jika anda mencatat semua instruksi yang diberikan – atau anda mengembangkan kemampuan anda dalam berorganisasi.

Penting untuk diingat!

Jika anda pernah / sering mengikuti tes maupun kuis mengenai otak kiri atau otak kanan (banyak ditemui di media online) – maka jadikan itu hanya sebagai sarana senang-senang saja. Jangan pernah menjadikan hasil yang anda peroleh dari tes tersebut sebagai patokan mengenai diri anda.

Semoga bermanfaat! Jangan sungkan untuk meninggalkan komentar jika anda memilikinya.

Referensi:



Bantu saya untuk men-share artikel di atas agar lebih banyak orang yang membaca dan mengetahuinya. Terima kasih...

Penyebab Alzheimer Dan Faktor Resikonya

Para peneliti di seluruh dunia sepakat bahwa penyebab alzheimer pada kebanyakan orang adalah kombinasi dari faktor genetik (keturunan), gaya hidup, dan faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi otak dari waktu ke waktu.

Berdasarkan data, penyebab penyakit alzheimer yang diakibatkan oleh perubahan genetik tertentu yang hampir pasti membuat seseorang akan menderita alzheimer diketahui tidak lebih dari 5%.

Walaupun hal-hal yang menyebabkan seseorang terkena alzheimer ini belum sepenuhnya dapat dipahami, namun akibat yang ditimbulkan penyakit ini pada otak sudah sangat jelas sekali.

Penyakit Alzheimer merusak dan membunuh sel-sel otak. Otak yang terkena  Alzheimer memiliki jumlah sel dan koneksi yang lebih sedikit di antara sel-sel yang masih hidup jika dibandingkan dengan otak yang sehat.

penyebab alzheimer dan faktor yang memperparah resiko

Dan dengan semakin banyaknya sel-sel otak yang mati, maka Alzheimer menyebabkan terjadinya penyusutan otak yang signifikan. Saat dokter memeriksa jaringan otak yang terkena Alzheimer di bawah mikroskop, maka mereka akan melihat dua jenis kelainan yang merupakan tanda dari penyakit ini:

  • Plak. Gumpalan protein yang disebut beta-amiloid ini dapat merusak dan menghancurkan sel-sel otak dalam beberapa cara, termasuk mengganggu komunikasi antar sel-sel otak. Meskipun penyebab utama dari matinya sel-sel otak pada penderita Alzheimer belum diketahui, namun keberadaan beta-amiloid di luar sel-sel otak dianggap sebagai penyebab utamanya.
  • Kusut. Sel-sel otak sangat tergantung pada dukungan internal dan sistem transportasi yang membawa semua nutrisi dan bahan-bahan penting untuk membuatnya berumur panjang. Sistem ini memerlukan struktur dan fungsi protein yang normal – disebut dengan tau.
  • Pada otak penderita Alzheimer, benang  protein tau dalam sel-sel otak ini terlihat kusut dan abnormal – menyebabkan terjadinya kegagalan sistem transportasi. Kegagalan ini juga sangat terkait erat dengan terjadinya penurunan dan kematian pada sel-sel otak.

Faktor Penyebab Alzheimer: Yang Meningkatkan Resiko


Bertambahnya usia merupakan faktor resiko terbesar yang diketahui sebagai penyebab kondisi Alzheimer.

Sebagai catatan!

Alzheimer bukanlah kondisi normal yang merupakan bagian dari proses penuaan, namun resiko anda untuk terkena penyakit ini semakin meningkat setelah mencapai usia 65 tahun. Setidaknya hampir separuh dari mereka yang telah berumur diatas 85 tahun diketahui menderita alzheimer.

Orang-orang yang memiliki perubahan genetik langka – yang hampir pasti akan membuat mereka menderita penyakit ini – sudah mulai akan mengalami gejala awal alzheimer saat mereka berusia 30-an.

hal yang menyebabkan orang menderita alzheimer

Genetika dan Sejarah Keturunan

Resiko anda untuk terkena Alzheimer tampaknya agak lebih tinggi jika garis keluarga terdekat diketahui menderita penyakit ini – seperti orang tua atau saudara kandung. Para ilmuwan telah mengidentifikasi perubahan langka (mutasi) pada tiga gen yang hampir pasti akan membuat seseorang terkena alzheimer, jika mereka membawa salah satu dari 3 jenis gen tersebut.

Namun penderita penyakit alzheimer yang disebabkan oleh mutasi gen ini diketahui tidak lebih dari 5%. Kebanyakan mekanisme genetika dari kondisi Alzheimer antara keluarga ini tetap tidak dapat dijelaskan. Resiko gen tertinggi yang telah diketahui oleh para peneliti sejauh ini adalah apolipoprotein e4 (APOE e4). Resiko gen lainnya telah diidentifikasi, namun kesimpulannya masih dianggap kurang meyakinkan.


Jenis Kelamin

Wanita diketahui lebih mungkin untuk menderita penyakit alzheimer daripada pria, sebagian besarnya karena kebanyakan wanita memang hidup lebih lama.

Kerusakan Kognitif Ringan

Orang yang mengalami kerusakan kognitif ringan (KKR) biasanya memiliki masalah memori atau gejala penurunan fungsi kognitif lainnya yang terlihat lebih buruk daripada yang dibayangkan pada usia mereka, namun ini tidak cukup parah untuk dapat didiagnosis sebagai demensia alzheimer.

Mereka yang menderita KKR memang memiliki peningkatan resiko – tapi bukan hal yang pasti jika kemudian mereka akan terkena demensia. Melakukan sesuatu seperti menjalani gaya hidup sehat dan strategi untuk mengimbangi kehilangan memori pada tahap ini mungkin dapat membantu  untuk menunda atau mencegah perkembangan demensia.

Trauma Pada Kepala

Orang-orang yang pernah mengalami beberapa kali trauma kepala berat atau trauma kepala berulang (contohnya: petinju dan petarung bebas) diketahui memiliki resiko lebih besar untuk terkena penyakit Alzheimer.

Gaya Hidup dan Kesehatan Jantung

Memang tidak ada faktor gaya hidup yang secara meyakinkan dapat menunjukkan jika itu dapat mengurangi resiko anda terkena penyakit Alzheimer.

Namun begitu, beberapa bukti menunjukkan bahwa hal sama yang meningkatkan resiko anda untuk terkena penyakit jantung juga dapat meningkatkan kemungkinan anda mengalami Alzheimer. Hal-hal tersebut antara lain:

  • Kurang berolah raga
  • Merokok
  • Tekanan darah tinggi
  • Kolesterol darah tinggi
  • Meningkatnya kadar homosistein
  • Diabetes yang kurang terkontrol
  • Kurang mengkonsumsi buah dan sayuran

Faktor-faktor resiko ini juga dikaitkan dengan vaskular demensia, jenis penyakit pikun yang disebabkan oleh rusaknya pembuluh darah di otak. Konsultasikan dengan dokter atau konsultan kesehatan anda untuk mengendalikan faktor-faktor diatas. Hal ini tidak saja akan membantu melindungi jantung anda, namun juga akan mengurangi resiko penyakit alzheimer dan demensia vaskular.

Faktor Yang Mengurangi Resiko Terkena Alzheimer


Selalu Belajar dan Aktif Secara Sosial

Kita tidak perlu lagi membahas tentang bahaya hilangnya ingatan anda akibat alzheimer, artikel-artikel saya lainnya mengenai penyakit ini sudah cukup banyak menerangkannya. Yang perlu diketahui adalah, bahwa penelitian telah menemukan hubungan antara selalu terlibat aktif pada kegiatan-kegiatan yang menstimulasi mental serta sosial dengan berkurangnya resiko terkena penyakit Alzheimer.

Faktor-faktor yang diketahui dapat mengurangi resiko Alzheimer meliputi:

  • Tingkat pendidikan formal yang lebih tinggi
  • Pekerjaan yang menstimulasi otak
  • Aktifitas menyenangkan yang sekaligus menantang mental, seperti membaca, bermain game atau bermain alat musik
  • Sering terlibat pada aktifitas sosial

Para ilmuwan memang belum dapat menjelaskan kaitan ini secara ilmiah. Satu teori yang paling banyak dipegang adalah, bahwa dengan menggunakan otak anda secara aktif – dapat membangun lebih banyak koneksi antar sel yang akan melindungi otak anda dari dampak perubahan yang berkaitan dengan Alzheimer.

Berikutnya baca:
Yang sebelumnya:

Referensi:



Bantu saya untuk men-share artikel di atas agar lebih banyak orang yang membaca dan mengetahuinya. Terima kasih...

Apa Besar Otak Manusia Berpengaruh Terhadap Tingkat Kecerdasan?

“Sebesar apa sih otak kita?”

Mungkin anda pernah bertanya seperti itu. Otak adalah organ terpenting sekaligus yang paling misterius pada tubuh kita. Hingga saat ini para ilmuwan masih terus mempelajarinya, dan tidak pernah berhenti dibuat kagum dengan setiap temuan-temuan baru.

Bagi anda yang belum menyadari betapa vitalnya organ ini, saya akan memberikan penjelasan sederhana:
Anda tidak akan dapat berjalan – berbicara – bergerak – dan melakukan semua aktifitas yang selama ini anda lakukan jika otak anda tidak bekerja dengan baik.
Semua dikendalikan oleh otak anda, bahkan denyut jantung yang memompa darah ke seluruh tubuh hingga kontraksi otot-otot pada paru-paru yang membuat anda dapat bernafas, itu semua atas perintah otak anda.

ukuran besar otak manusia

Otak memang sangat menakjubkan, mampu menyimpan memori yang luar biasa banyak, sangat rentan terhadap kerusakan, namun juga sangat mudah beradaptasi dengan perubahan.

Secara struktur, otak manusia tidak jauh berbeda dengan hewan mamalia lainnya. Yang membuatnya berbeda adalah ukurannya - jika dikaitkan dengan ukuran tubuh. Jika diadu berdasarkan proporsi tubuh, maka secara umum otak manusia jauh lebih besar daripada hewan mamalia lainnya (walau tidak semua).

Ukuran Otak Manusia


  • Berdasarkan beratnya, otak manusia dewasa memiliki berat antara 1300 – 1400 gram, atau rata-rata 1,36 kg.
  • Berdasarkan panjangnya, otak manusia dewasa rata-rata memiliki panjang sekitar 15 cm.
  • Sebagai perbandingan, otak bayi yang baru lahir rata-rata memiliki berat sekitar 350 – 400 gram.
  • Pria cenderung memiliki otak yang lebih besar daripada wanita. Dengan membandingkan berat tubuh secara keseluruhan, otak pria umumnya sekitar 100 gram lebih besar daripada otak wanita.
  • Pada wanita, bagian dari lobus frontal dan korteks limbik (yaitu area otak yang terkait dengan pemecahan masalah dan pengaturan emosional) cenderung lebih besar daripada pria.
  • Pada pria, bagian korteks parietalis (terkait dengan persepsi ruang) dan amigdala (terkait dengan perilaku sosial dan seksual) cenderung lebih besar daripada wanita.
  • Neuron adalah jaringan-jaringan yang berfungsi sebagai blok bangunan pada otak dan sistem saraf. Mereka mengirim dan membawa informasi, memungkinkan berbagai bagian otak dapat berkomunikasi satu sama lain, serta memungkinkan otak untuk berkomunikasi dengan berbagai bagian lain pada tubuh kita. Peneliti telah berhasil mengetahui jika setidaknya terdapat sekitar 86 milyar neuron pada otak kita.


Apakah Ukuran Otak itu Penting?


Tidak semua orang memiliki ukuran otak yang sama persis, itu sudah jelas. Beberapa lebih besar, dan sebagian lainnya lebih kecil. Anda mungkin pernah bertanya-tanya mengenai apakah ukuran otak terkait dengan karakteristik seperti disabilitas atau tingkat kecerdasan.

Jawabannya, para peneliti telah menemukan bahwa dalam beberapa kasus – ukuran otak dapat dikaitkan dengan perkembangan beberapa penyakit dan kondisi mental tertentu.

Contohnya:

  • Anak-anak penderita autis, mereka cenderung memiliki otak yang lebih besar dan pertumbuhan otak dini yang tidak proporsional jika dibandingkan dengan anak-anak non-autis.
  • Bagi mereka yang menderita penyakit alzheimer, ukuran hippocampus (area otak yang sangat terkait dengan memori) cenderung lebih kecil.

apa ukuran besar otak manusia berhubungan dengan tingkat kecerdasan

Bagaimana dengan tingkat kecerdasan?

Untuk pertanyaan ini, jawabannya sangatlah bervariasi dan tergantung kepada siapa anda bertanya. Berdasarkan sebuah penelitian skala besar yang dipimpin oleh Michael McDaniel dari Virginia Commonwealth University, otak yang lebih besar dikatakan berkorelasi dengan tingkat kecerdasan yang lebih tinggi.

Namun tidak semua ilmuwan setuju dengan kesimpulan dari McDaniel tersebut. Penelitian itu juga menyisakan beberapa pertanyaan penting yang belum terjawab, seperti – bagaimana cara kita mendefinisikan dan mengukur kecerdasan? Apakah kita harus mempertimbangkan ukuran relatif tubuh ketika membuat korelasi tersebut? Dan bagian mana dari otak kita yang harus diteliti?

Hal lain yang juga penting untuk dicatat adalah, ketika membandingkan perbedaan antara satu orang dengan sekumpulan orang-orang lainnya, maka variasi ukuran otak menjadi relatif kecil sekali.

Belum lagi berbagai faktor tambahan yang juga mempengaruhi atau memiliki peran penting, seperti – kepadatan neuron di otak, faktor sosial dan budaya, dan perbedaan struktural lainnya dalam otak masing-masing individu.

Jadi mungkin saya dapat menyimpulkan jika ukuran otak tidak terlalu berpengaruh terhadap tingkat kecerdasan seseorang.

Bagaimana dengan pendapat anda? Atau anda mungkin memiliki pertanyaan serta tambahan informasi yang berguna terkait postingan diatas. Silahkan tuliskan dalam kolom komentar dibawah, saya pasti akan menanggapi. Salam.

Referensi:



Bantu saya untuk men-share artikel di atas agar lebih banyak orang yang membaca dan mengetahuinya. Terima kasih...

Gejala Kanker Otak: Tanda Awal dan Ciri-Cirinya

Tidak semua kanker otak menimbulkan gejala tertentu, beberapa diantaranya (seperti tumor kelenjar pituitari) seringkali tidak diketahui hingga setelah kematian. Gejala kanker otak diketahui cukup banyak, dan itu tidak spesifik hanya untuk mereka yang memiliki tumor di otaknya.

Dengan kata lain, gejala tersebut bisa jadi sama dengan banyak penyakit lainnya. Satu-satunya cara untuk memastikan apakah itu memang benar tanda-tanda kanker otak atau karena masalah kesehatan lainnya adalah dengan menjalani tes diagnostik.

gejala dan tanda-tanda awal kanker otak

Beberapa gejala dapat muncul karena:

  • Tumor menekan atau menggeser bagian tertentu dari otak, sehingga bagian otak tersebut tidak dapat berfungsi secara normal.
  • Pembengkakan di dalam otak yang disebabkan oleh tumor atau peradangan di sekitarnya.

Gejala penyakit kanker otak primer dan metastasis sangat mirip atau serupa. Dan berikut ini gejala awal kanker otak yang paling umum diketahui:

  • Sakit kepala
  • Merasa lemah tak bertenaga
  • Merasa canggung
  • Kesulitan berjalan
  • Mengalami kejang

Sedangkan tanda-tanda dan ciri-ciri kanker otak yang tidak terlalu spesifik lainnya meliputi:

  • Status mental yang berubah-ubah – perubahan pada  konsentrasi, daya ingat, perhatian, atau tingkat kewaspadaan
  • Mual dan muntah
  • Merasakan kelainan pada penglihatan
  • Kesulitan saat berbicara
  • Perubahan bertahap pada kapasitas intelektual dan emosional

Pada banyak kasus, kemunculan gejala-gejala kanker otak ini sangat bertahap dan seringkali kurang diperhatikan, baik oleh si penderita itu sendiri maupun anggota keluarganya. Namun terkadang tanda-tanda tersebut muncul secara cepat, dimana pada sebagian orang – mereka bertingkah seolah-olah tengah mengalami stroke.


Gejala-Gejala Terkait Kanker Otak Yang Perlu Diwaspadai


Segera hubungi atau konsultasi dengan penyedia layanan kesehatan anda jika mengalami salah satu dari beberapa gejala berikut ini:

  • Muntah terus-menerus yang tidak diketahui penyebabnya
  • Penglihatan ganda atau pandangan menjadi buram tanpa sebab yang jelas, terutama jika hanya pada satu sisi mata
  • Merasa lesu atau selalu mengantuk
  • Sering kejang pada bagian tubuh tertentu yang tidak pernah dialami sebelumnya
  • Rasa sakit kepala yang berbeda dari biasanya

Meskipun sakit kepala dianggap merupakan gejala umum dari kanker otak, hal tersebut mungkin saja tidak akan muncul hingga sampai tahap akhir dari perkembangan penyakit. Jika terjadi perubahan yang signifikan pada pola sakit kepala dari yang biasanya anda derita, maka sebaiknya anda segera pergi ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan.

Jika anda memiliki tumor otak yang telah diidentifikasi, maka setiap muncul gejala baru apapun, atau relatif tiba-tiba, atau cepat memburuk, maka segera datangi UGD Rumah Sakit terdekat. Perhatikan beberapa ciri-ciri penderita kanker otak berikut ini:

  • Kejang
  • Rasa kantuk yang berlebihan, selalu lupa, atau tidak mampu untuk berkonsentrasi
  • Perubahan visual atau masalah sensorik lainnya
  • Kesulitan untuk berbicara atau mengekspresikan diri
  • Terjadi perubahan perilaku atau kepribadian
  • Sering canggung atau kesulitan berjalan
  • Mual dan muntah-muntah (terutama pada orang-orang setengah baya atau lebih tua)
  • Demam yang muncul tiba-tiba, terutama setelah kemoterapi

Selanjutnya baca:
Yang sebelumnya:

Referensi:



Bantu saya untuk men-share artikel di atas agar lebih banyak orang yang membaca dan mengetahuinya. Terima kasih...

Makanan Untuk Otak: Yang Baik dan Sehat

Beberapa jenis makanan untuk otak yang sudah terbukti sangat baik untuk menjaga kesehatan otak berikut ini cukup penting untuk anda ketahui.

Anda tentu saja ingin memiliki otak yang tetap berfungsi dengan baik sepanjang sisa hidup anda. Siapa yang tidak? Saya sendiri selama ini selalu berusaha agar dapat memberikan nutrisi terbaik untuk otak saya. Sebagai seorang fulltime Blogger, saya memang lebih banyak menggunakan otak saya dibanding fisik saya.

Namun ada sesuatu yang tidak dapat disangkal, dan ini sudah merupakan hukum alam.
"Seiring bertambahnya usia kita, tubuh juga akan mengalami degradasi dalam semua aspek - termasuk otak kita.

Namun untungnya, beberapa penelitian berhasil mengungkapkan bahwa kita dapat menjaga otak kita tetap sehat hingga usia tua, dan itu hanya dengan rutin mengkonsumsi jenis-jenis makanan otak berikut ini.

makanan otak yang baik dan sehat

Makanan Yang Baik Untuk Otak


Blueberry

Dalam bukunya yang berjudul “Fourteen Foods Proven to Change Your Life”, Steven Pratt, MD, penulis yang juga sekaligus staf di Scripps Memorial Hospital di La Jolla - Calif, menyebutnya dengan nama Brainberries.

Dengan menggunakan hewan percobaan, para peneliti menemukan bahwa blueberry membantu melindungi otak kita dari stres oksidatif. Dan ini dapat mengurangi efek dari kondisi yang berkaitan dengan usia seperti penyakit Alzheimer ataupun pikun.

Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa tikus berusia tua yang rutin diberikan blueberry mengalami peningkatan yang sangat signifikan pada kemampuan belajar dan motoriknya, sehingga secara mental terlihat sama dengan tikus yang jauh lebih muda.

Ann Kulze, MD, penulis “Dr. Ann's 10-Step Diet: A Simple Plan for Permanent Weight Loss & Lifelong Vitality”, menyarankan agar setidaknya kita mengkonsumsi 1 porsi blueberry setiap hari, baik dalam keadaan segar – beku – atau yang telah dikeringkan. Anda bisa mendapatkan buah ini dengan mudah di supermarket-supermarket besar.

Salmon

Ikan perairan dalam seperti salmon diketahui kaya akan asam lemak esensial omega-3 yang sangat penting bagi fungsi otak manusia. Kulze dan Pratt lebih merekomendasikan ikan salmon liar karena tingkat kebersihan dan pasokannya yang cukup banyak.

Ikan berminyak lainnya yang juga kaya akan omega-3 adalah ikan sarden dan herring. Kulze menyarankan setidaknya kita mengkonsumsi sekitar 4 ons, 2 hingga tiga kali seminggu.


Kacang-Kacangan dan Biji Benih

Kacang-kacangan dan biji benih merupakan sumber vitamin E yang baik. Pratt menjelaskan bahwa meningkatkan asupan vitamin E sangat baik untuk mengatasi penurunan kognitif yang dialami seiring bertambahnya usia.

Konsumsi setidaknya 1 ons setiap hari. Beberapa yang disarankan seperti kacang mete, almond, biji bunga matahari, kacang brasil, biji wijen, biji rami, selai kacang, walnut, hazelnut, dan mentega almond. Jika anda sedang diet sodium (tidak boleh makan asin), maka beli yang tawar.

Alpukat

Buah ini dikatakan hampir sama baiknya dengan blueberry dalam meningkatkan kesehatan otak. Mungkin anda khawatir karena alpukat mengandung lemak yang cukup tinggi. Hal tersebut memang benar, namun lemak dalam buah alpukat adalah jenis lemak tak jenuh tunggal, yang justru sangat baik untuk menjaga aliran darah tetap sehat.

Dan aliran darah yang sehat berarti otak yang sehat, karena asupan makanan untuk otak memang dikirim melalui aliran darah. Namun walaupun begitu, alpukat memang tinggi akan kalori, Kulze menyarankan hanya makan ¼ hingga ½ buah saja jika ingin mengkonsumsinya sehari-hari.

Biji-Bijian

Biji-bijian seperti oatmeal, roti gandum, dan beras merah diketahui dapat mengurangi resiko penyakit jantung. Sebagai informasi, seluruh organ dalam tubuh kita sangat tergantung pada aliran darah. Dengan meningkatkan kesehatan jantung, maka kita akan menjamin aliran darah yang baik ke seluruh organ tubuh, dan itu termasuk otak kita.

Jus Delima

Buah delima adalah salah satu makanan super yang memiliki kandungan antioksidan kuat untuk melindungi otak anda dari kerusakan akibat radikal bebas.

Menurut David Perlmutter, MD, seorang ahli saraf yang juga penulis dari buku “The Better Brain”, mengatakan bahwa tidak ada satupun bagian dari tubuh yang lebih sensitif terhadap kerusakan akibat radikal bebas selain otak.

Daftar makanan lain yang juga disarankan oleh Perlmutter karena kandungan antioksidannya yang tinggi adalah keluarga buah jeruk dan sayur-sayuran berwarna. “Semakin berwarna sayuran tersebut, maka semakin baik”, katanya. Anda bisa mengkonsumsi buah delima secara langsung, namun karena bijinya sangat banyak, jadi sebaiknya di-jus saja agar lebih nyaman saat dikonsumsi.

Teh yang Baru Diseduh

Minum dua sampai tiga cangkir teh yang baru diseduh setiap hari, baik dalam keadaan panas atau dengan es, mengandung jumlah kafein yang cukup untuk meningkatkan kemampuan otak kita, seperti meningkatkan daya ingat – fokus – dan memperbaiki susana hati.

Teh juga diketahui memiliki kandungan antioksidan kuat yang disebut dengan katekin. Fungsinya lebih ke arah menyehatkan aliran darah. Hal penting yang harus anda ingat adalah, bahwa hanya teh yang baru diseduh yang memiliki khasiat yang saya sebutkan diatas. Jadi teh botol, teh kotak, ataupun teh bubuk tidak termasuk didalamnya.

Coklat Hitam

Nah, kalau ini adalah favorit saya pribadi. Mungkin anda juga? Ya, coklat hitam (dark chocolate) termasuk salah satu makanan terbaik untuk otak kita.

Memiliki kandungan antioksidan yang  tinggi, coklat hitam juga diketahui mengandung beberapa stimulan alami seperti kafein yang meningkatkan konsentrasi otak dan fokus, serta merangsang produksi endorphins (hormon yang membuat kita merasa rileks).

Menurut Kulze, ½ hingga 1 ons setiap hari sudah cukup untuk memberikan manfaat yang anda butuhkan. Jangan berlebihan, karena itu justru kurang baik buat anda!

Referensi



Bantu saya untuk men-share artikel di atas agar lebih banyak orang yang membaca dan mengetahuinya. Terima kasih...

Alzheimer: Definisi dan Pengertian

Alzheimer adalah suatu kondisi di mana sel-sel saraf pada otak mati (mengalami kematian), sehingga sinyal otak sangat sulit untuk ditransmisikan dengan benar.

Gejala alzheimer mungkin cukup sulit untuk diketahui sejak dini. Secara umum orang yang menderita alzheimer akan memiliki masalah dengan daya ingat, penilaian, dan daya pikir. Hal ini akan membuat mereka sulit untuk bekerja ataupun melakukan kegiatan sehari-hari. Kematian sel-sel saraf ini akan terjadi secara bertahap dan membutuhkan waktu bertahun-tahun.

apa itu alzheimer dan demensia

Apa itu Demensia Alzheimer?


Demensia Alzheimer adalah salah satu tipe penyakit alzheimer dimana terjadi kemerosotan secara progresif pada jaringan otak, umumnya dialami oleh mereka yang telah berusia diatas 65 tahun. Ini merupakan penyebab paling umum dari kondisi Demensia yang ditandai dengan penurunan mental yang cukup parah. Fungsi intelektual seperti daya ingat, pemahaman, dan berbicara akan memburuk.

Gangguan daya ingat adalah fitur penting dari penyakit Alzheimer, dan seringkali ini adalah tanda pertama yang muncul. Memori yang paling baru akan hilang pertama kali. Dan seiring berjalannya waktu, perhatian cenderung mudah terpecah, perhitungan sederhana menjadi sangat susah, dan kegiatan sehari-hari akan terasa semakin sulit, hal ini disertai dengan rasa bingung dan frustrasi.


Gejala-gejala tersebut cenderung akan semakin memburuk pada malam hari. Terjadi perubahan suasana hati yang dramatis – seperti ledakan amarah, serangan rasa takut, dan menjadi sangat apatis. Penderita akan menjadi semakin bingung, mudah berkeliaran dan tersesat.

Masalah fisik seperti hilangnya koordinasi akan terjadi secara bertahap. Dan pada akhirnya, penderita akan menjadi sama sekali tak berdaya secara fisik, sering mengompol, dan tak mampu berkomukasi sepenuhnya.

Alzheimer dapat merusak dari awal kemunculan hingga kematian seseorang hanya dalam beberapa tahun, namun bisa juga prosesnya lebih panjang hingga mencapai 20 tahun. Namun secara umum, rata-rata orang yang menderita penyakit alzheimer hanya dalam periode 9 tahun.

Di Amerika Serikat, Alzheimer masuk dalam urutan ke-6 sebagai penyebab utama kematian, dan diketahui satu dari delapan orang berusia 65 tahun atau lebih menderita penyakit ini. Perempuan diketahui lebih rentan untuk mengalaminya dibanding laki-laki.

Pada Konferensi Internasional 2014 para dokter ahli dan peneliti Alzheimer di Kopenhagen, Denmark, diperkirakan jumlah penderita Alzheimer di dunia akan meningkat hingga 3 kali lipat pada tahun 2050, yaitu sekitar 150 juta orang.

Apa yang menyebabkan Alzheimer?

Biasanya orang-orang akan menderita Alzheimer seiring dengan bertambahnya usia mereka (semakin tua), namun penyakit ini bukanlah kondisi alami dari penuaan – seperti yang telah yang telah dijelaskan pada definisi alzheimer diatas. Ini adalah kondisi abnormal yang penyebabnya masih terus diselidiki hingga sekarang.

Hilangnya fungsi otak secara bertahap yang mencirikan kondisi Alzheimer tampaknya diakibatkan oleh kerusakan pada dua bentuk utama sel saraf:
  • Terjadi kekusutan pada sel-sel saraf (neurofibrillary tangles)
  • Pengendapan protein yang dikenal sebagai beta-amiloid plak terbentuk pada otak
Para peneliti masih belum yakin mengapa atau bagaimana proses ini bisa terjadi, namun beberapa penelitian terbaru yang paling menjanjikan merujuk pada protein darah yang biasanya terjadi – disebut dengan ApoE (apolipoprotein E), yang diperlukan untuk mengangkut zat lemak dalam tubuh.

Selengkapnya baca:

Referensi:



Bantu saya untuk men-share artikel di atas agar lebih banyak orang yang membaca dan mengetahuinya. Terima kasih...

Apa Benar Kita Hanya Menggunakan 10% Otak Kita?

Izinkan saya untuk menyatakan ini secara tegas:
Tidak pernah ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa manusia hanya menggunakan 10% dari otaknya.
Mungkin anda penasaran, jika memang tidak pernah ada bukti ilmiah mengenai hal tersebut, lalu darimana pernyataan “penggunaan 10% otak” ini berasal? Mari kita membahasnya lebih lanjut. Saya juga akan menunjukkan bukti bahwa kita menggunakan seluruh bagian otak kita, bukan hanya sebagian kecilnya.

Darimana mitos 10% ini berasal?


Pernyataan ini mungkin berasal dari perkataan Albert Einstein yang salah dikutip atau salah tafsir dari karya Pierre Flourens yang diterbitkan pada tahun 1800-an.

pernyataan penggunaan 10% otak yang salah dikutip

Adalah William James yang menulis pada tahun 1908: "Kita hanya menggunakan sebagian kecil dari sumber daya mental dan fisik yang dimungkinkan" (dari The Energies Of Men, halaman 12).

Atau mungkin mitos ini dimulai dari studi yang dilakukan oleh Karl Lashley di tahun 1920-an hingga 1930-an. Lashley mengangkat sebagian besar area cerebral cortex pada otak tikus, dan mendapati bahwa hewan-hewan ini masih bisa mempelajari kembali tugas-tugas tertentu.

Namun saat ini kita telah mengetahui bahwa, bahkan sedikit kerusakan pada area otak manusia dapat memiliki efek buruk pada perubahan perilaku. Ini adalah salah satu alasan mengapa para ahli bedah saraf harus dengan hati-hati memetakan otak - sebelum mengangkat jaringan otak saat operasi berlangsung (baik untuk epilepsi atau penyakit kanker otak). Mereka ingin memastikan bahwa daerah penting dari otak tidak ada yang rusak.

Mengapa mitos ini terus berkembang?

Tidak diketahui secara pasti, namun seseorang entah bagaimana dan dimana telah memulai menyebarkan mitos ini, dan media-media populer ikut membantu menyebarkannya secara berulang-ulang. Dan bisa ditebak hasilnya, tidak lama kemudian semua orang percaya dengan penyataan ini, walaupun itu tanpa bukti sama sekali.

Saya belum dapat berhasil untuk melacak sumber asli dari mitos ini, namun yang jelas, saya juga belum pernah mendapati data ilmiah yang mendukung bahwa manusia hanya menggunakan 10% dari otaknya.

Orang-orang yang percaya mitos ini mengatakan jika kita menggunakan lebih banyak dari otak kita, maka kita bisa memiliki memori otak yang super dan kemampuan mental fantastis lainnya - seperti memindahkan objek hanya dengan pikiran (saya belum pernah melihat hal ini kecuali hanya dalam Film).


Bagaimana jika manusia hanya memakai 10% bagian otak saja?


Coba anda pikirkan, data apa yang mereka gunakan sehingga keluar angka 10%? Bagaimana jika 90% bagian otak kita dihilangkan, apa kita tetap akan baik-baik saja?

10% otak manusia hanya sebesar otak domba

Secara rata-rata otak manusia memiliki berat 1.400 gram, dan apabila 90% darinya diangkat, maka hanya akan menyisakan 140 gram jaringan otak. Itu kira-kira hanya seukuran otak domba!

Padahal telah dijelaskan bahwa sedikit saja kerusakan pada bagian otak, contohnya akibat stroke, ini bisa mengakibatkan kecacatan yang cukup parah. Atau seperti penyakit Parkinson – yang merupakan gangguan neurologis tertentu, ini juga hanya terjadi pada area kecil pada otak.

Sekarang bayangkan jika 90% otak anda rusak atau dihilangkan, hal buruk seperti apa yang akan anda alami?

Bukti-Bukti atau Kurangnya Bukti

Mungkin saat orang-orang mengeluarkan pernyataan penggunaan 10% otak, maksud mereka adalah bahwa hanya satu dari setiap sepuluh sel-sel saraf penting yang digunakan dalam satu waktu.

Namun tetap saja, bagaimana cara mereka mengetahuinya, bagaimana cara mengukurnya? Karena walaupun beberapa neuron tidak melakukan kegiatan berarti, mereka tetap menerima sinyal dari neuron lainnya.

benarkah manusia hanya memakai 10% otaknya

Jika dilihat dari sudut pandang evolusi, maka tidak mungkin otak akan berkembang menjadi lebih besar jika tidak memiliki keuntungan tertentu. Dan memang benar bahwa terdapat beberapa jalur yang bekerja untuk fungsi tubuh yang sama.

Contohnya seperti terdapat beberapa jalur utama yang digunakan untuk penglihatan kita. Konsep yang disebut dengan "redundancy" ini ditemukan di seluruh sistem saraf pada tubuh kita. Berbagai jalur untuk fungsi tubuh yang sama ini mungkin sebuah asuransi mekanisme keamanan jika terjadi kegagalan pada salah satu jalur.

Lebih lanjut, penelitian dengan pencitraan fungsional otak menunjukkan bahwa semua bagian pada otak kita berfungsi. Bahkan otak tetap aktif selama kita tidur. Jadi otak masih tetap "digunakan" saat kita tidur, hanya saja dalam keadaan aktif yang berbeda.

Jadi lain kali saat anda mendengar seseorang mengatakan bahwa mayoritas atau semua manusia hanya menggunakan 10% otaknya, anda bisa mengatakan secara tegas kepada mereka:
Tidak, anda salah! Kita menggunakan 100% dari otak kita.

Referensi :




Bantu saya untuk men-share artikel di atas agar lebih banyak orang yang membaca dan mengetahuinya. Terima kasih...

Penyebab Kanker Otak: Faktor Yang Diwaspadai

Dalam kebanyakan kasus yang terjadi, penyebab kanker otak atau yang secara umum lebih sering disebut sebagai tumor otak oleh dokter hampir tidak diketahui secara pasti. Yang pasti penyakit kanker otak tidak menular, dan penelitian juga telah mengungkapkan sejumlah faktor yang diketahui dapat meningkatkan resiko munculnya tumor di otak kita.

Kasus tumor otak relatif jarang. Hanya sedikit sekali dari populasi manusia di dunia yang didiagnosis memiliki tumor yang muncul di otak, atau pada sistem saraf pusat (SSP) lainnya, atau juga di dalam tengkorak (tempurung kepala).

Sekitar setengah dari mereka dikatakan menderita kanker otak (tumor otak ganas). Sedangkan sisanya memiliki tumor jinak yang bersifat non kanker, atau tumor yang belum bisa dikonfirmasi apakah akan berkembang menjadi kanker atau tidak. Hal ini biasanya karena tumor berada di daerah otak atau SSP yang terlalu sulit untuk diambil sampelnya (biopsi) sebagai landasan dokter dalam membuat diagnosis.

penyebab kanker otak yang perlu diwaspadai

Tumor otak yang bersifat kanker lebih umum terjadi pada pria daripada wanita. Sedangkan tumor otak non-kanker dan tumor yang tidak dapat didiagnosis lebih umum dialami oleh wanita.

Penyebab Utama Kanker Otak


Umur

Setiap orang memang bisa terkena tumor otak pada usia berapa pun. Namun secara umum, resiko memiliki tumor otak akan meningkat seiring bertambahnya usia.

Walau begitu, jenis tumor otak sendiri ada banyak, dan beberapa diantaranya lebih umum dialami oleh mereka yang berada di usia  dewasa. Dibandingkan pada tahun 70-an, saat ini sudah lebih banyak kasus tumor otak yang berhasil didiagnosis. Hal ini karena kemajuan ilmu dan teknologi kedokteran saat ini, sehingga semakin banyak data mengenai tumor otak yang berhasil dikumpulkan.

Berdasarkan data, diketahui sekitar 400 anak-anak (di bawah usia 15 tahun) yang terdiagnosa memiliki tumor otak setiap tahunnya di Inggris, jadi bisa dikatakan cukup langka. Namun walau begitu, kanker otak adalah 1 dari 2 jenis kanker yang paling umum diderita oleh anak-anak.

Sedangkan untuk data kasus tumor (kanker) otak pada anak-anak di Indonesia, blog Otak Super tidak dapat menemukan datanya. Bahkan di situs resmi Kementerian Kesehatan RI juga tidak tercantum. Namun berdasarkan data dari beberapa Rumah Sakit besar di Indonesia, diperkirakan jumlah penderita tumor otak pada anak-anak di Indonesia sekitar 3 kali lipat lebih banyak daripada di Inggris.

Radiasi Medis

Paparan radiasi adalah faktor resiko yang cukup tinggi yang diketahui dapat menyebabkan kanker otak. Jenis tumor otak meningioma dan (yang sedikit lebih tingkat lanjut) glioma – bersifat kanker, lebih umum terjadi pada orang yang pernah menjalani radioterapi (CT Scan atau X-Ray di kepala).

Namun begitu, perlu untuk diingat bahwa X-ray dan CT scan juga sangat penting untuk mendiagnosis suatu penyakit, jadi anda bisa mendapatkan perawatan yang tepat. Dokter anda pasti akan menjaga paparan radiasi medis serendah mungkin saat melakukannya.

Kanker Sebelumnya

Orang-orang yang pernah memiliki kanker pada saat anak-anak memiliki resiko lebih tinggi untuk terkena tumor otak di kemudian hari. Mereka yang pernah terkena leukemia atau limfoma non-Hodgkin saat usia dewasa juga memiliki resiko yang tinggi.

Terdapat beberapa bukti yang menunjukkan adanya peningkatan resiko tumor otak pada orang dewasa yang menderita kanker jenis lainnya, tapi ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasikannya. Peningkatan resiko terkena tumor otak mungkin disebabkan oleh pengobatan kanker sebelumnya, seperti radioterapi di kepala.

Pemberian obat kanker methotrexate pada cairan di sekitar sumsum tulang (intrathecal methotrexate) untuk pengobatan leukemia juga menunjukkan peningkatan resiko tumor otak. Namun begitu, penting untuk diingat bahwa peningkatan resiko terkena tumor otak akibat pengobatan kanker adalah lebih kecil dibandingkan resiko tidak melakukan perawatan untuk penyakit kanker yang diderita.


Faktor Genetik dan Garis Keturunan

Sebagian kecil dari tumor otak diketahui berhubungan dengan kondisi genetik seseorang. Orang yang memiliki salah satu dari sindrom langka ini mempunyai resiko lebih tinggi untuk terkena tumor otak. Sindrom ini menyebabkan sejumlah masalah medis yang berbeda, dan anda mungkin dapat melihat jika ada salah satu dari berikut ini diderita oleh keluarga anda:

  • Neurofibromatosis tipe 1 dan 2
  • Tuberous sclerosis
  • Sindrom Li-Fraumeni
  • Sindrom von Hippel-Lindau
  • Sindrom Turner
  • Sindrom Turcot
  • Sindrom Gorlin
Jika anda memiliki orang tua, saudara laki-laki, atau saudara perempuan yang didiagnosa menderita tumor otak, maka resiko anda untuk terkena juga lebih tinggi daripada orang lainnya.

Kondisi Medis Lainnya dan Obat-Obatan

Orang dengan HIV atau Aids memiliki sekitar dua kali lipat resiko didiagnosa menderita tumor otak dibandingkan dengan populasi masyarakat umum.

Wanita pada masa Post Menopause yang menjalani terapi penggantian hormon (TPH) mungkin memiliki sedikit peningkatan resiko terkena meningioma dibandingkan dengan wanita yang tidak pernah menjalani TPH. Wanita yang menggunakan kontrasepsi oral juga mungkin memiliki resiko lebih tinggi terhadap meningioma, namun penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengkonfirmasi hal ini.

Ukuran Tubuh dan Latihan

Memiliki kelebihan berat badan (punya ukuran pinggang yang lebih lebar atau indeks massa tubuh lebih besar – IMB) memberikan resiko sedikit lebih tinggi untuk terkena meningioma daripada mereka yang bertubuh lebih kecil. Namun kelebihan berat badan diketahui tidak mempengaruhi resiko untuk terkena glioma.

Anak-anak yang beratnya 4kg atau lebih pada saat lahir memiliki resiko lebih kecil untuk terkena beberapa jenis tumor otak dibandingkan dengan bayi yang lahir dengan bobot lebih ringan.

Penelitian yang melihat hubungan antara makanan dan minum dengan resiko tumor otak sepertinya kurang cukup diakui. Hal ini karena kasus tumor otak relatif jarang terjadi, sehingga mengukur pola diet yang akurat tentunya sangat sulit. Orang-orang yang aktif secara fisik sangat mungkin untuk mengurangi resiko terkena tumor otak, namun bukti-bukti yang ada masih bercampur.

Faktor Lain Yang Menyebabkan Kanker Otak


Para peneliti telah mencoba melihat faktor-faktor lain yang memungkinkan untuk meningkatkan kemungkinan seseorang terkena tumor (kanker) otak, antara lain:

  • Kabel Listrik: Beberapa penelitian telah mencoba mengetahui apakah tinggal di dekat kabel listrik meningkatkan resiko tumor otak, tetapi sampai saat ini mereka belum menemukan bukti peningkatan resiko.
  • Telpon Seluler: Penelitian masih berjalan menyelidiki ponsel-ponsel untuk melihat seberapa banyak radiasi tingkat rendah (bebas ion) yang mereka hasilkan. Dari bukti sejauh ini masih belum bisa disimpulkan jika ponsel dapat menimbulkan masalah kesehatan. Walau ada kekhawatiran khusus mengenai ponsel yang menyebabkan tumor otak, namun bukti kuat belum ditemukan.
  • Pewarna Rambut: Menurut penelitian terbaru, menggunakan pewarna atau cat rambut mungkin dapat meningkatkan resiko seseorang memiliki tumor otak.
  • Rokok dan Alkohol: Masih belum jelas apakah merokok mempengaruhi resiko seseorang untuk terkena tumor otak. Tetapi beberapa penelitian telah menunjukkan bukti peningkatan resiko untuk beberapa jenis tumor otak. Sedangkan minum alkohol tampaknya tidak mempengaruhi kemungkinan seseorang untuk menderita tumor otak.

Berikutnya baca:
Yang sebelumnya:
Referensi:



Bantu saya untuk men-share artikel di atas agar lebih banyak orang yang membaca dan mengetahuinya. Terima kasih...