Penyebab Kanker Otak: Faktor Yang Diwaspadai

Dalam kebanyakan kasus yang terjadi, penyebab kanker otak atau yang secara umum lebih sering disebut sebagai tumor otak oleh dokter hampir tidak diketahui secara pasti. Yang pasti penyakit kanker otak tidak menular, dan penelitian juga telah mengungkapkan sejumlah faktor yang diketahui dapat meningkatkan resiko munculnya tumor di otak kita.

Kasus tumor otak relatif jarang. Hanya sedikit sekali dari populasi manusia di dunia yang didiagnosis memiliki tumor yang muncul di otak, atau pada sistem saraf pusat (SSP) lainnya, atau juga di dalam tengkorak (tempurung kepala).

Sekitar setengah dari mereka dikatakan menderita kanker otak (tumor otak ganas). Sedangkan sisanya memiliki tumor jinak yang bersifat non kanker, atau tumor yang belum bisa dikonfirmasi apakah akan berkembang menjadi kanker atau tidak. Hal ini biasanya karena tumor berada di daerah otak atau SSP yang terlalu sulit untuk diambil sampelnya (biopsi) sebagai landasan dokter dalam membuat diagnosis.

penyebab kanker otak yang perlu diwaspadai

Tumor otak yang bersifat kanker lebih umum terjadi pada pria daripada wanita. Sedangkan tumor otak non-kanker dan tumor yang tidak dapat didiagnosis lebih umum dialami oleh wanita.

Penyebab Utama Kanker Otak


Umur

Setiap orang memang bisa terkena tumor otak pada usia berapa pun. Namun secara umum, resiko memiliki tumor otak akan meningkat seiring bertambahnya usia.

Walau begitu, jenis tumor otak sendiri ada banyak, dan beberapa diantaranya lebih umum dialami oleh mereka yang berada di usia  dewasa. Dibandingkan pada tahun 70-an, saat ini sudah lebih banyak kasus tumor otak yang berhasil didiagnosis. Hal ini karena kemajuan ilmu dan teknologi kedokteran saat ini, sehingga semakin banyak data mengenai tumor otak yang berhasil dikumpulkan.

Berdasarkan data, diketahui sekitar 400 anak-anak (di bawah usia 15 tahun) yang terdiagnosa memiliki tumor otak setiap tahunnya di Inggris, jadi bisa dikatakan cukup langka. Namun walau begitu, kanker otak adalah 1 dari 2 jenis kanker yang paling umum diderita oleh anak-anak.

Sedangkan untuk data kasus tumor (kanker) otak pada anak-anak di Indonesia, blog Otak Super tidak dapat menemukan datanya. Bahkan di situs resmi Kementerian Kesehatan RI juga tidak tercantum. Namun berdasarkan data dari beberapa Rumah Sakit besar di Indonesia, diperkirakan jumlah penderita tumor otak pada anak-anak di Indonesia sekitar 3 kali lipat lebih banyak daripada di Inggris.

Radiasi Medis

Paparan radiasi adalah faktor resiko yang cukup tinggi yang diketahui dapat menyebabkan kanker otak. Jenis tumor otak meningioma dan (yang sedikit lebih tingkat lanjut) glioma – bersifat kanker, lebih umum terjadi pada orang yang pernah menjalani radioterapi (CT Scan atau X-Ray di kepala).

Namun begitu, perlu untuk diingat bahwa X-ray dan CT scan juga sangat penting untuk mendiagnosis suatu penyakit, jadi anda bisa mendapatkan perawatan yang tepat. Dokter anda pasti akan menjaga paparan radiasi medis serendah mungkin saat melakukannya.

Kanker Sebelumnya

Orang-orang yang pernah memiliki kanker pada saat anak-anak memiliki resiko lebih tinggi untuk terkena tumor otak di kemudian hari. Mereka yang pernah terkena leukemia atau limfoma non-Hodgkin saat usia dewasa juga memiliki resiko yang tinggi.

Terdapat beberapa bukti yang menunjukkan adanya peningkatan resiko tumor otak pada orang dewasa yang menderita kanker jenis lainnya, tapi ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasikannya. Peningkatan resiko terkena tumor otak mungkin disebabkan oleh pengobatan kanker sebelumnya, seperti radioterapi di kepala.

Pemberian obat kanker methotrexate pada cairan di sekitar sumsum tulang (intrathecal methotrexate) untuk pengobatan leukemia juga menunjukkan peningkatan resiko tumor otak. Namun begitu, penting untuk diingat bahwa peningkatan resiko terkena tumor otak akibat pengobatan kanker adalah lebih kecil dibandingkan resiko tidak melakukan perawatan untuk penyakit kanker yang diderita.


Faktor Genetik dan Garis Keturunan

Sebagian kecil dari tumor otak diketahui berhubungan dengan kondisi genetik seseorang. Orang yang memiliki salah satu dari sindrom langka ini mempunyai resiko lebih tinggi untuk terkena tumor otak. Sindrom ini menyebabkan sejumlah masalah medis yang berbeda, dan anda mungkin dapat melihat jika ada salah satu dari berikut ini diderita oleh keluarga anda:

  • Neurofibromatosis tipe 1 dan 2
  • Tuberous sclerosis
  • Sindrom Li-Fraumeni
  • Sindrom von Hippel-Lindau
  • Sindrom Turner
  • Sindrom Turcot
  • Sindrom Gorlin
Jika anda memiliki orang tua, saudara laki-laki, atau saudara perempuan yang didiagnosa menderita tumor otak, maka resiko anda untuk terkena juga lebih tinggi daripada orang lainnya.

Kondisi Medis Lainnya dan Obat-Obatan

Orang dengan HIV atau Aids memiliki sekitar dua kali lipat resiko didiagnosa menderita tumor otak dibandingkan dengan populasi masyarakat umum.

Wanita pada masa Post Menopause yang menjalani terapi penggantian hormon (TPH) mungkin memiliki sedikit peningkatan resiko terkena meningioma dibandingkan dengan wanita yang tidak pernah menjalani TPH. Wanita yang menggunakan kontrasepsi oral juga mungkin memiliki resiko lebih tinggi terhadap meningioma, namun penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengkonfirmasi hal ini.

Ukuran Tubuh dan Latihan

Memiliki kelebihan berat badan (punya ukuran pinggang yang lebih lebar atau indeks massa tubuh lebih besar – IMB) memberikan resiko sedikit lebih tinggi untuk terkena meningioma daripada mereka yang bertubuh lebih kecil. Namun kelebihan berat badan diketahui tidak mempengaruhi resiko untuk terkena glioma.

Anak-anak yang beratnya 4kg atau lebih pada saat lahir memiliki resiko lebih kecil untuk terkena beberapa jenis tumor otak dibandingkan dengan bayi yang lahir dengan bobot lebih ringan.

Penelitian yang melihat hubungan antara makanan dan minum dengan resiko tumor otak sepertinya kurang cukup diakui. Hal ini karena kasus tumor otak relatif jarang terjadi, sehingga mengukur pola diet yang akurat tentunya sangat sulit. Orang-orang yang aktif secara fisik sangat mungkin untuk mengurangi resiko terkena tumor otak, namun bukti-bukti yang ada masih bercampur.

Faktor Lain Yang Menyebabkan Kanker Otak


Para peneliti telah mencoba melihat faktor-faktor lain yang memungkinkan untuk meningkatkan kemungkinan seseorang terkena tumor (kanker) otak, antara lain:

  • Kabel Listrik: Beberapa penelitian telah mencoba mengetahui apakah tinggal di dekat kabel listrik meningkatkan resiko tumor otak, tetapi sampai saat ini mereka belum menemukan bukti peningkatan resiko.
  • Telpon Seluler: Penelitian masih berjalan menyelidiki ponsel-ponsel untuk melihat seberapa banyak radiasi tingkat rendah (bebas ion) yang mereka hasilkan. Dari bukti sejauh ini masih belum bisa disimpulkan jika ponsel dapat menimbulkan masalah kesehatan. Walau ada kekhawatiran khusus mengenai ponsel yang menyebabkan tumor otak, namun bukti kuat belum ditemukan.
  • Pewarna Rambut: Menurut penelitian terbaru, menggunakan pewarna atau cat rambut mungkin dapat meningkatkan resiko seseorang memiliki tumor otak.
  • Rokok dan Alkohol: Masih belum jelas apakah merokok mempengaruhi resiko seseorang untuk terkena tumor otak. Tetapi beberapa penelitian telah menunjukkan bukti peningkatan resiko untuk beberapa jenis tumor otak. Sedangkan minum alkohol tampaknya tidak mempengaruhi kemungkinan seseorang untuk menderita tumor otak.

Berikutnya baca:
Yang sebelumnya:
Referensi:



Bantu saya untuk men-share artikel di atas agar lebih banyak orang yang membaca dan mengetahuinya. Terima kasih...


EmoticonEmoticon